Search

Kamis, 07 Juni 2012

Jalan Menuju kesuksesan Belajar

Menjadi Fransiskan Yang Belajar
Gabriel Holen
Pengantar
Menjadi Fransiskan yang belajar perlu memahami  mandat persaudaraan dan metode belajar yang sesuai dengan dirinya. Karena itu dalam tulisan ini penulis memaparkan apa yang menjadi mandat persaudaraan untuk saudara yang belajar apa saja dan sebuah metode yang pernah dikembangkan oleh dua orang pakar yang telah menujukkan keberhasilan mereka dalam belajar.  Metode itu tidak berarti mutlak cocok untuk semua orang. Semua metode bisa digunakan. Intinya sesuai dengan kemampuan dan bisa membawa orang pada kesuksesan

Kami adalah Utusan Persaudaraan
RFF (Ratio Formatio Fransiscanae) menjadi salah satu dokumen yang memuat mandat persaudaraan bagi Fransiskan yang belajar. Di dalamnya mengajak saudara Fransiskan bahwa dasar dari belajar adalah perjumpaan pribadi dengan Yesus yang tersalib dalam rahmat panggilan seturut teladan Bapa Fransiskus menuju manusia yang semakin penuh dalam aspek manusiawi, kristen dan fransiskan. Semntara dokumen Ratio Studiorumi menekankan sikap yang radikal dalam mengikuti Yesus seturut injil dan teladan Bapa Fransiskan, tidak hanya ilmu pengetahuan tetapi menjadi bijaksana dalam roh dan berjumpa dengan Allah sebagai sumber kebaikan dan kebenaran.
Sekarang kami diutus untuk belajar di STF Driyarkara, mencari kebenaran dalam kerendahan hati.  Sekarang pun kami dituntut untuk selalu menyadari bahwa kami diutus atas nama persaudaraan bukan atas nama pribadi. Dan yang paling penting juga bahwa kami adalah biarawan yang belajar. Artinya kami harus bisa menyeimbangkan antara belajar dan kehidupan rohani.

Jalan Menuju kesuksesan Belajar
            Untuk menjadi seorang yang sukses dalam belajar tidaklah mudah seperti membolak-balikkan telapak tangan. Seseorang membutuhkan teknik atau metode tertentu yang sesuai dengan kemampuan dirinya.  Setiap orang pun bisa menciptakan sendiri metodenya, yang tentunya metode yang mampu membawa dia pada kesuksesan. Dalam tulisan ini penulis mengangkat dua tokoh besar yang telah lama bergelut dalam dunia belajar dan telah telah berhasil merangkum ide dan pengalaman keberhasilan mereka dalam buku, Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan yaitu Bobbi DePorter dan Mike Hernachi.[1]
Mengalamai jatuh-bangunnya hidup tidak membuat Bobbi patah arang. Materi-materi yang telah didapatkannya dari sekolah bisnis Burklyn dikaji ulang dan mencoba menerapkannya dalam kehidupan dengan mendirikan sebuah sekolah dengan nama SuperCamp. Sementara Mike Hernachi adalah seorang guru dan pengacara yang menjadi rekan Bobbi dalam mendirikan SuperCamp. SuperCamp telah melahirkan banyak murid yang berhasil di dunia kerja. Sungguh mereka telah menerapkan sebuah metode belajar yang sangat luar biasa manfaatnya yang disebut Quantum Learning. Secara umum penulis merangkum metode ini dalam 7 bagian pokok:[2]
1.      Keterampilan belajar
Untuk menjadi sukes dalam belajar perlu melihat dan merasakan belajar sebagai suatu yang menyenangkan. Menyenangkan dalam hal ini berarti tidak melihat belajar sebagai suatu tantangan dalam hidup, tidak melihat belajar sebagai hambatan pengembangan diri dan sebagainya. Tetapi yang perlu dipahami dan miliki oleh setiap orang yang sungguh-sungguh mau belajar adalah pemahaman bahwa belajar merupakan bagian penting dalam hidup yang selalu memberi rasa menyenangkan. Melihat belajar sebagai bagian dari hidup dan merupakan suatu yang penting, maka belajar perlu diusahakan semaksimal mungkin sesuai kemampuan yang ada dalam diri.  Selain rasa menyenangkan, hal yang tidak kalah pentingnya dalam keterampilan belajar adalah target. Target yang diambil oleh soorang pelajar sungguhan adalah target maksimal. Artinya ia memilih hasil yang memuaskan bukan hasil setengah-setengah. Target ini pun memacu semangat belajar seseorang menjadi lebih baik.  

2.      Kecerian otak
Belajar yang nyaman tentu didukung oleh otak yang ceria.  Masalah keceriaan otak kadang menjadi hambatan bagi orang yang mau belajar. Otak kadang dikotori oleh banyak pikiran dan tugas-tugas kampus. Terganggunya otak membuat kita tidak nyaman untuk belajar. Hasil penelitian seorang pakar yang diungkapkan oleh Bobbi dan Mike menyatakan bahwa sebenarnya otak manusia itu sama saja. Masalahnya adalah bagaimana manusia bisa menyeimbangkan fungsi otak kiri dan otak kanan. Karena kebanyakan manusia mengfungsikan sebagian otaknya saja, apakah otak kiri atau kanan. Hal ini membuat manusia sulit mengejar keberhasilan Einstein dan tokoh lainnya.
            Sebuah metode yang ditawarkan adalah penggunaan musik (musik Barok). Musik mampu membuat cara kerja otak kiri dan kanan seimbang. Namun, sebuah catatan juga bahwa tidak semua orang mampu sukses dengan musik. Ini merupakan sebuah tawaran yang perlu dicoba jika belum mencobanya. Dan solusi ini telah menjadi cara yang berhasil di SuperCamp.
3. Kepercayaan diri
Mengapa kepercayaan diri  menjadi sangat penting dalam kesuksesan belajar? Mungkin bukan hanya dalam belajar tetapi dalam setiap aktivitas hidup. SuperCamp dan penulis sendiri telah mengalami fungsi dari kepercayaan diri yaitu menjadi motivasi. Kehilangan motivasi belajar membuat orang yang belajar kehilangan arah dan akibatnya berjalan dalam ketidakpastian hidup. Adanya kepercayaan diri juga membuat orang berani mengatakan saya bisa dalam belajar, saya bisa menjadi orang sukses.
4. Sehat fisik dan  kedewasaan diri.
Fisik yang sehat sangat membantu orang yang mau belajar, khususnya menjadi support bagi otak untuk bekerja. Karena fisik yang sakit akan sangat mempengaruhi cara kerja otak untuk belajar. Sementara kedewasaan diri lebih pada bagaimana seseorang mampu mengolah emosinya, membuat orang bisa berpikir positif dan kemampuan dalam berelasi. Hal ini penting karena belajar tidak bisa bergerak sendirian saja tetapi membutuhkan kehadiran orang lain atau melangkah bersama dalam mencari dan menemukan solusi dalam belajar.
5.  Lingkungan belajar
Manusia kadang jatuh dalam pemahaman bahwa belajar itu tempat di kelas. Ternyata manusia bisa belajar di mana saja, tergantung situasi lingkungannya. SuperCamp  telah memperhatikan faktor lingkungan secara serius. Karena itu, dalam pendidikan; mereka terjun langsung di lingkungan dengan mengikuti prinsip kegiatan out bound. Hal ini membuat siswa tidak hanya merasa ditantang oleh berbagai materi di kelas tetapi emosi dan fisik pun ditantang dalam kegiatan ini. Selain tantangan fisik SuperCamp juga menerapkan meditasi (keheningan). Meditasi memiliki banyak fungsi dalam belajar. Salah satunya merupakan kesempatan memberi kesempatan istirahat kepada otak.
Dari kelima hal di atas sebenarnya Bobbi dan Mike menekankan bahawa belajar bukan kerja otak semata-mata tetapi kerja seluruh diri. Bahwa yang terlibat dalam belajar bukan hanya sebagian dari organ tubuh tetapi seluruh diri manusia jasmani -rohani . Selain itu perlu juga melihat lingkungan di mana tubuh jasmani ditempatkan. Karena lingkungan yang kondusif sangat membantu seseorang yang belajar mampu mencapai kesuksesan.





[1] Bobbi DePorter dan Mike Hernanchi, Quantum Learning: Membiasakan belajar Nyaman dan Menyenangkan, Bandung, 2006 
[2] Ibid

Tidak ada komentar: